Sabtu, 05 Mei 2012

Alasan Posisi Huruf pada Keyboard

Pernahkah agan bertanya, mengapa susunan huruf dalam keyboard mesin ketik, komputer, hingga PDA kita berupa “QWERTYUIOP” dan seterusnya? Mengapa tidak dibuat saja berurutan seperti “ABCDEFGH” dan seterusnya? Mungkin sebagian dari agan sudah tahu ceritanya, tetapi kalau-kalau agan belum tahu ane copas di sini.

Konon, keyboard tersebut sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (kebiasaan) user, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sederhana. Akibatnya, (baris) tombol tertentu menjadi sering macet dan menghambat pekerjaan.


Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien agar keyboard tidak mudah jammed. Desain mesin ketik itu kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa “23456789-”, baris kedua “QWE.TYIUOP”, baris ketiga “XDFGHJKLM”, dan baris terbawah “AX&CVBN?;R”.


Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang pesat dan masalah tombol keyboard yang sering macet sudah teratasi dengan desain mekanik yang lebih baik. Sejumlah desain keyboard alternatif juga muncul di pasaran. Salah satu yang cukup populer adalah Dvorak Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Desain itu diklaim merupakan desain yang lebih efisien, cepat, dan egronomis.


QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri Anda overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Anda overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda harus menyeberang dari baris ke baris—-bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.


Sayangnya, orang tetap ogah berpaling dari desain “QWERTY” kendati desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang nge-jam, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih superior. Alih-alih, QWERTY malah dinobatkan menjadi standar internasional di tahun 1966.


Hal yang sama juga terjadi di Microsoft Windows. Kita tentu tahu bahwa Windows bukanlah sistem operasi terbaik, entah itu dari segi keamanan, kemudahan, kinerja, sampai soal keindahan. Namun, karena penetrasi pasar Windows sudah begitu deras, orang mulai terbiasa menggunakan Windows dan sistem operasi tersebut menjadi terstandardisasi.


Apakah tidak ada yang lebih baik dari Windows? Tentu saja tidak. Namun orang perlu pikir-pikir beberapa kali sebelum berpaling dari standar tersebut. Mereka harus menghadapi barrier seperti faktor biaya, isu kompatibilitas, proses pembelajaran, faktor waktu, dan masih banyak lagi. Akibatnya jumlah mereka yang setia jauh lebih besar daripada yang murtad. Inilah yang menjadikan Windows atau QWERTY kemudian menjadi standar—-kendati mereka bukan yang terbaik.


Dalam dunia ilmiah, fenomena ini dijelaskan sebagai konsep path dependency dan network externality. Intinya, inovasi tidak menghasilkan outcome yang out of the blue, tetapi merupakan perkembangan yang bisa diprediksi dari yang sudah-sudah. Selain itu, value dari inovasi tersebut akan makin tinggi bila digunakan oleh makin banyak orang. Pada tahap tertentu, inovasi tersebut akan menjadi standar yang digunakan oleh umum.

Tips Menggunakan Laptop & Notebook






1. KELUARKAN NOTEBOOK DARI SOFTCASE sewaktu memulai bekerja. Jika tidak, lubang ventilasi yang letaknya di bagian bawah Notebook akan tertutup dan menyebabkan kerusakan komponen dalam Notebook karena panas.



2.Tempatkan Notebook pada tempat yang rata/datar agar lubang ventilasi yang letaknya di bagian bawah Notebook tidak tertutup. Pastikan Notebook berada di tempat stabil, tidak banyak goyangan dan getaran yang dapat merusakHarddisk, Optical Drive, socket-socket serta komponen mekanik lainnya.Sebainya Notebook diletakkan di atas cooling pad , sehingga sirkulasi udara ke dalam notebbok akan terjaga sehingga anda aman bekerja dalam waktu yang lama.



3. Sebelum menghidupkan Notebook, PASTIKAN kondisi batterey masih ada daya yang cukup untuk proses booting sampai menjalankan OS. Bila ragu, pasang adaptor, lalu hidupkan Notebook Anda. Kekurangan daya batterey sewaktu dihidupkan, akan menyebabkan gagal booting dan harddisk dapat rusak permanent.

4. Sewaktu memasanga Adaptor pastikan stop kontak telah tertanam dengan baik dan stabil baru kemudian jack DC di tancapkan ke Notebook. Bila tidak, akan terpercik bunga api pada stop-kontak yang berakibat proses charge tidak stabil. Pengalaman membuktikan akibat stop kontak kendor telah mengakibatkan umur batterey menjadi sangat pendek bahkan ada yang hanya berumur 1 bulan saja batterey rusak. (Ingat battterey Notebook cukup mahal kisararan Rp. 750.000 s/d 1,5 jt)


5. JANGAN BIASAKAN MENGGUNAKAN NOTEBOOK DENGAN ADAPTOR SAJA DAN BATTEREY DILEPAS.
Rumor diluar mengatakan bila bekerja dalam jangka waktu yang lama sebaiknya baterey dilepas karena bisa rusak akibat overcharge. INGAT !!! Itu akan menjadi malapetaka besar manakala listrik mati tiba-tiba dari PLN. Harddisk dalam Notebook bisa rusak parah berikut data didalamnya. Padahal, file-file DATA kadang jauh lebih bernilai daripada notebook itu sendiri. Jadi, selain sebagai penyimpan daya, baterrey juga berfungsi membantu menyediakan daya yang stabil dikala adaptor saja tidak mencukupi saat Processor bekerja dengan maximum.
nah pada bagian ini orang2 pada salah pahal atau salah pengertian. kalau batre di copot malah bisa merusak HD, mending klau bisa di perbaiki kalau tidak? apakata dunia.. itu masih mending bila batrai yang rusak atau dah umur nya.. paling harga nya di bawah kalau kita benerein laptop..