Jumat, 25 September 2009

Perlunya Traffic Management


Sering sekali kita dengar keluhan kenapa koneksi Internet kita lambat sekali, walaupun sudah sewa bandwith yang besar dari Internet Service Provider (ISP). Wah rugi dong, sudah bayar jutaan, tapi setiap kali konek ke Internet baik untuk browsing, download file, kirim email maupun chatting terasa sangat menjengkelkan. Apa salah kita sehingga bisa begitu?

Hal paling mudah yang kita lakukan adalah menyalahkan kepada ISP. Hal itu bisa jadi benar, tapi bisa juga bukan penyebab utama. Mengapa begitu? Saya akan ambil suatu contoh sederhana. Pernahkah kita merasa jengkel, ketika lewat jalan besar bahkan jalan Tol tapi perjalanan kita tidak cepat? Apa penyebab hal itu? Apakah ada bus kota yang seenaknya berhenti di sembarang tempat? Apakah ada sepeda motor yang banyak sekali dan tidak teratur mengambil jalur? Apakah ada rombongan pejabat yang menggunakan kekuasaanya untuk menyuruh semua orang harus meminggirkan kendaraan?

Pasti terpikir bagi anda, seandainya ada polisi yang mengatur lalu lintas, sehingga semua jalur terpakai dengan rapi. Seandainya semua tertib, pasti tidak ada saling serobot sehingga menyebabkan jalanan macet. Sekarang kita kembali ke lalu lintas di jaringan komputer kita. Pernahkan anda sadar bahwa banyak sekali tipe aplikasi/data yang lewat di jaringan kita? Apakah anda tahu, bahwa selain aplikasi web browser yang sedang aktif, ada juga yang sedang download lagu MP3 di jaringan. Tahukah selain file laporan keuangan yang lewat di jaringan, saat itu juga ada worm/virus yang lagi aktif broadcast kesana kemari di jaringan? Hal-hal seperti inilah yang sering dilupakan oleh para pengelola jaringan di suatu institusi/perusahaan.

Konsep Traffic Management adalah bagaimana mengatur semua peralatan jaringan (switch, router, firewall dll) bisa mengenali lalulintas yang sedang lewat sehingga bisa dibuat aturan tersendiri. Umpamakan saat tertentu direktur pada suatu perusahaan sedang mendownload artikel/paper dari suatu server, kemudian pada ssat yang bersamaan ada karyawan sedang mendownload film/musik, saat itu juga peralatan jaringan bisa meng-alokasi-kan bandwith secara otomatis pada akses direktur tadi sehingga tidak terganggu oleh file musik/film. Bahkan utk kondisi yang khusus, katakan dimana suatu akses ke server database keuangan sedang aktif, saat itu juga semua lalulintas yang tidak perlu bisa dihentikan sementara.

Pengalaman saya di lapangan menunjukkan banyak para pengelola jaringan hanya menfokuskan diri pada topologi jaringan secara fisik, tapi tidak menyentuh konfigurasi pada peralatan jaringan padahal alat-alat tersebut mempunyai fungsi/fitur spt itu. Ironisnya lagi, perusahaan/institusi sudah membeli peralatan dengan harga mahal, misal merk Cisco Systems, tapi hanya digunakan sbg tempat untuk mengkoneksikan semua kabel secara fisik saja. Dengan begitu, percuma saja langganan sampai 1 MBps ke ISP, kalau yang lewat hanya file MP3 atau film melulu. Belum lagi ketika pengguna tidak peduli terhadap keamanan sistem, dimana dengan mudah worm/virus lewat di jaringan, bakal semua akses penting menjadi terhambat.

Jadi, apa yang harus kita lakukan? Lakukan analisa terhadap lalulintas yang lewat sehingga kita bisa membuat profile dari kebiasan akses di jaringan. Kemudian setelah itu, tinggal kita sesuaikan dengan kebijakan perusahaan thd pemakaian jaringan, sehingga pengelola bisa melakukan konfigurasi yang sesuai ke semua peralatan jaringan. Dijamin, tanpa harus menaikkan bandwith ke ISP, akses di jaringan akan lebih cepat, nyaman dan aman.

Tidak ada komentar: