Sebagian dari anda pasti sudah pernah dengar apa itu software Open Source, mungkin lebih familiar lagi dengan sistem operasi Linux, walaupun masih banyak software-software lain yang bisa kita pakai di atas MS Windows. Yang pertama kali terlintas di kepala kita pasti: “Wah kayaknya bakalan susah tuh pakai software seperti itu”. Hal ini bisa terjadi karena kita terlalu familiar dengan software2 yang biasa dipakai di atas MS Windows.
Kembali ke istilah software Open Source, sebenarnya apa sih ini? Secara umum, arti dari Open Source adalah source-code yang terbuka. Source-code atau kode-kode pemrograman dari suatu software bisa kita lihat isinya. Artinya, kita bisa dengan mudah mempelajari cara kerjanya, meningkatkan kemampuannya, menterjemahkan ke bahasa lokal dan lain-lain selama kita memberitahukan ke pembuat sebelumnya dan mencantumkan nama-nama pembuat sebelumnya di software teresebut. Tapi, kalaupun kita tidak ingin tahu isi source-code tersebut dan tinggal menggunakannya, juga gak apa-apa dong.
Kemudian, karena source-code terbuka, kita bisa mendapatkannya dengan mudah. Cukup mendownload dari suatu situs, atau meng-copy dari rekan kita pun bukan menjadi suatu masalah. Dengan ada adanya kesepakatan bahwa source-code itu harus selalu bisa dibaca siapapun, tidak ada pelanggaran terhadap hak cipta. Hal ini mengacu Open Source Initiative (http://www.opensource.org) dan dilindungi oleh lisensi dari GNU General Public License (http://www.gnu.org/copyleft/gpl.html).
Setelah banyak istilah teknis di atas, lalu kenapa kita perlu menggunakan software-software Open Source? Hal yang paling mendasar adalah masalah pembajakan software. Kebanyakan dari kita pasti menggunakan MS Windows, MS Office, dan beberapa software lain seperti Photoshop, Corel Draw, dan masih banyak yang lainnya. Selama kita membeli secara resmi software2 tsb, tidak menjadi masalah. Tapi berapa harga dari software-software tersebut? MS Windows XP Home Edition sekitar Rp. 1.5 juta, MS Windows XP Professional Edition sekitar Rp. 2.5 juta, MS Office sekitar 3 juta lebih dan yang lain pun pasti akan mahal juga. Walaupun dengan modal Rp. 20.000 kita bisa membeli versi bajakannya di toko2 komputer…..hehe…
Jadi kalau memungkinkan, tidak ada salahnya kita mengurangi dosa dengan cara menggunakan software Open Source yang bisa bekerja di atas MS Windows misal OpenOffice. Software ini bisa didownload dengan mudah di http://www.openoffice.org, bahkan versi terbaru 2.0.4 sudah keluar. Jika tidak mungkin download krn bandwith kecil, bisa dengan mudah meng-copy dari rekan2 tanpa takut dianggap membajak software. OpenOffice bisa menggantikan fungsi MS Office secara umum, sehingga kalaupun membajak cukup di software system operasi saja yaitu MS Windows-nya (walau tetep dosa sih… hehe). Kemudian untuk mengedit gambar bisa menggunakan Gimp di http://www.gimp.org, browsing bisa pakai Mozilla Firefox dan email bisa pakai Mozilla Thunderbird di http://www.mozilla.com/en-US/products/.
Yang jelas, selain menghindari pembajakan software, keuntungan lain adalah kehandalan dari software-software Open Source. Karena dibuat oleh komunitas, jika ada masalah dengan cepat akan diatasi. Bahkan hampir dikatakan tidak ada virus, kalaupun ada pasti dengan cepat akan diketahui bagian mana yang diserang dan oleh komunitas langsung diperbaiki karena source-code-nya terbuka buat siapa saja. Sedangkan kalau kita menggunakan commercial software, dibutuhkan waktu cukup lama untuk hal-hal tersebut karena source-code hanya diketahui oleh perusahaan itu saja.
Sebagai penutup, karena sebenarnya masih banyak lagi yang musti dijelaskan di Open Source, gunakan software ini sebagai alternative. Jika masih nyaman dengan software bajakan, silahkan diteruskan. Jika ingin mulai mencoba, bisa menggunakan software Open Souce di atas MS Windows (OpenOffice, Gimp, Firefox dll). Jika mau total pakai Open Souce, gunakan sistem operasi Linux, yang varian-nya sangat banyak. Mulai dari Fedora Core, SuSe, Mandriva, Ubuntu, Knoppix dan lain-lain. Secara prinsip semua sama, hanya beda kemasan dan aksesorisnya saja. Anda akan menikmati software yang handal, cepat, bebas virus dan tidak membajak.
Jumat, 25 September 2009
Hacker dan Security System
Kalau melihat judul di atas pasti akan teringat dengan istilah Hacker, Cracker atau bahkan Carder. Banyak film, novel atau artikel di majalah/koran yang mengulas hal tersebut, sebenarnya siapakah mereka? Kenapa sekarang kita perlu concern terhadap mereka?
Kata hacking sendiri sering menimbulkan arti yang berbeda-beda, walau aslinya adalah kegiatan untuk mengetahui kelemahan suatu sistem bahkan bagaimana meningkatkan kemampuan suatu sistem baik itu software atau hardware. Jadi butuh suatu keahlian khusus, misal kemampuan programming yang baik atau pemahaman ttg hardware elektronik yang hebat. Sedangkan di film maupun di novel digambarkan hanya sebagai aktivitas untuk bisa menerobos masuk ke suatu sistem untuk mengambil suatu keuntungan. Mungkin penggambaran yang paling tepat untuk hacking adalah di film The Matrix Reloaded, dimana Trinity menggunakan tool Nmap (Network Mapper). Selain itu, banyak film yang sekedar bermain dengan animasi utk menggambarkan hacker. Juga banyak orang yg sekedar menggunakan tool bikinan orang lain utk menembus suatu sistem, tanpa usaha yang keras, yang sering kita kategorikan mereka hanya sbg “Script Kiddies” atau anak-anak yang bermain dengan Script orang lain. Sebenarnya untuk menjadi hacker yang baik, banyak usaha yang hrs dilakukan baik memahami TCP/IP, belajar programming dll.
Lalu mengapa sekarang kita perlu melindungi sistem informasi di perusahaan/organisasi kita? Dulu pada saat sistem informasi masih bersifat Closed Network dan teknologi yang dipakai sifatnya propietary (spesifik pd perusahaan tertentu), ancaman keamanan tidak begitu dikuatirkan. Begitu kita menggunakan protokol standar TCP/IP (yg notebene sudah uzur dan sederhana), jaringan terhubung ke Internet, saat itulah sistem kita menjadi sasaran empuk bagi orang2 jail di luar sana. Tapi kondisi mengharuskan spt itu, misal bank hrs membuka layanan Internet Banking, perhotelan atau travel agent menyediakan Online Reservation, perusahaan harus menyediakan e-Commerce site untuk kemudahan customer dll.
Untuk itu, mau tidak mau perusahaan harus menyiapkan Sistem Keamanan (Security System) yang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu contoh adalah Firewall, yg bekerja spt Satpam. Setiap ada tamu masuk ke suatu kantor, satpam akan menanyakan tujuannya, meminta ID Card, kemudian mencatat kehadiran kita tsb. Firewall akan memeriksa setiap akses yang masuk dan membandingkan dengan policy, apakah akses itu diijinkan atau tidak. Tapi hal itu tidak cukup, maka di dalam perusahaan pasti dipasang CCTV Camera utk mengawasi aktivitas di dalam. Sehingga walau tamu diijinkan masuk, belum tentu dia tidak berbuat yang aneh2, misal memasang bom di dalam, mencuri sesuatu utk dibawa keluar dll. Biasanya selain Firewal, kita akan memasang IDS (Intrusion Detection System) yang akan mengawasi lalulintas data, jika terjadi anomali/keanehan maka IDS akan memberikan peringatan bahkan bisa menyuruh Firewall utk menutup koneksi pada akses tsb.
Selain itu, masih dibutuhkan lagi Sistem Otentikasi yang memastikan siapa yg akan akses, boleh apa saja di dalam, dan pencatatan aktivitas2 mereka. Utk mengamankan jalur agar tidak disadap, dibutuhkan teknologi penyandian (encryption) sehingga data tidak mudah terbaca oleh siapapun. Dan juga dibutuhkan sistem terpusat utk mengawasi/mengkonfigurasi semua sistem keamanan, spt ruang Satpam yg dilengkapi banyak monitor dan tombol2 utk berbagai kegiatan.
Yang lebih penting lagi adalah mengajarkan ke setiap pengguna sistem di perusahaan kita utk selalu berhati-hati jika mengakses suatu layanan keluar. Tipe serangan yg disebut Social Engineering Attack adalah suatu serangan yang memanfaatkan kelemahan user. Misal sebuah email dengan alamat pengirim manager-it@apa.com meminta semua user utk mereply dg menyertakan username dan password, dengan alasan akan dilaksanakan upgrade ke sistem baru. Atau email yang meminta kita klik ke suatu website utk mendownload demo antivirus terbaru, pdhl isinya adalah virus atau worm.
Jadi dalam mengamankan suatu sistem, banyak hal yg harus diperhatikan. Tidak sekedar membeli software atau device Security lalu sekedar dipasang. Wah, jadi repot juga ya kalau punya sistem yang terkoneksi keluar. Makanya ada suatu kalimat sakti di dunia Security yaitu “The most secure system is unconnected system”....hehe atau bahkan kalau mau aman sekali ya ikuti semboyan-nya Andrew S. Grove pendiri Intel yaitu “Only The Paranoid Survive”, walau ini sebenarnya lebih ke strategi bisnis.
Perlunya Traffic Management
Sering sekali kita dengar keluhan kenapa koneksi Internet kita lambat sekali, walaupun sudah sewa bandwith yang besar dari Internet Service Provider (ISP). Wah rugi dong, sudah bayar jutaan, tapi setiap kali konek ke Internet baik untuk browsing, download file, kirim email maupun chatting terasa sangat menjengkelkan. Apa salah kita sehingga bisa begitu?
Hal paling mudah yang kita lakukan adalah menyalahkan kepada ISP. Hal itu bisa jadi benar, tapi bisa juga bukan penyebab utama. Mengapa begitu? Saya akan ambil suatu contoh sederhana. Pernahkah kita merasa jengkel, ketika lewat jalan besar bahkan jalan Tol tapi perjalanan kita tidak cepat? Apa penyebab hal itu? Apakah ada bus kota yang seenaknya berhenti di sembarang tempat? Apakah ada sepeda motor yang banyak sekali dan tidak teratur mengambil jalur? Apakah ada rombongan pejabat yang menggunakan kekuasaanya untuk menyuruh semua orang harus meminggirkan kendaraan?
Pasti terpikir bagi anda, seandainya ada polisi yang mengatur lalu lintas, sehingga semua jalur terpakai dengan rapi. Seandainya semua tertib, pasti tidak ada saling serobot sehingga menyebabkan jalanan macet. Sekarang kita kembali ke lalu lintas di jaringan komputer kita. Pernahkan anda sadar bahwa banyak sekali tipe aplikasi/data yang lewat di jaringan kita? Apakah anda tahu, bahwa selain aplikasi web browser yang sedang aktif, ada juga yang sedang download lagu MP3 di jaringan. Tahukah selain file laporan keuangan yang lewat di jaringan, saat itu juga ada worm/virus yang lagi aktif broadcast kesana kemari di jaringan? Hal-hal seperti inilah yang sering dilupakan oleh para pengelola jaringan di suatu institusi/perusahaan.
Konsep Traffic Management adalah bagaimana mengatur semua peralatan jaringan (switch, router, firewall dll) bisa mengenali lalulintas yang sedang lewat sehingga bisa dibuat aturan tersendiri. Umpamakan saat tertentu direktur pada suatu perusahaan sedang mendownload artikel/paper dari suatu server, kemudian pada ssat yang bersamaan ada karyawan sedang mendownload film/musik, saat itu juga peralatan jaringan bisa meng-alokasi-kan bandwith secara otomatis pada akses direktur tadi sehingga tidak terganggu oleh file musik/film. Bahkan utk kondisi yang khusus, katakan dimana suatu akses ke server database keuangan sedang aktif, saat itu juga semua lalulintas yang tidak perlu bisa dihentikan sementara.
Pengalaman saya di lapangan menunjukkan banyak para pengelola jaringan hanya menfokuskan diri pada topologi jaringan secara fisik, tapi tidak menyentuh konfigurasi pada peralatan jaringan padahal alat-alat tersebut mempunyai fungsi/fitur spt itu. Ironisnya lagi, perusahaan/institusi sudah membeli peralatan dengan harga mahal, misal merk Cisco Systems, tapi hanya digunakan sbg tempat untuk mengkoneksikan semua kabel secara fisik saja. Dengan begitu, percuma saja langganan sampai 1 MBps ke ISP, kalau yang lewat hanya file MP3 atau film melulu. Belum lagi ketika pengguna tidak peduli terhadap keamanan sistem, dimana dengan mudah worm/virus lewat di jaringan, bakal semua akses penting menjadi terhambat.
Jadi, apa yang harus kita lakukan? Lakukan analisa terhadap lalulintas yang lewat sehingga kita bisa membuat profile dari kebiasan akses di jaringan. Kemudian setelah itu, tinggal kita sesuaikan dengan kebijakan perusahaan thd pemakaian jaringan, sehingga pengelola bisa melakukan konfigurasi yang sesuai ke semua peralatan jaringan. Dijamin, tanpa harus menaikkan bandwith ke ISP, akses di jaringan akan lebih cepat, nyaman dan aman.
Master Plan Sistem Informasi, perlukah?
Banyak kasus yang terjadi di lapangan, perusahaan/organisasi tidak mempunyai Master Plan SI dan langsung mengembangkan Sistem Informasi (SI) dengan bantuan Staff TI internal maupun dengan Vendor (external). Kemudian yang terjadi adalah suatu pengembangan Sistem yang sifatnya tambal sulam. Ketika ada suatu kebutuhan baru, maka dibuatlah satu solusi utk kebutuhan tsb. Dalam jangka pendek, sepertinya terjawablah masalah tsb, tapi dalam jangka panjang akan terlihat ketidakselarasan integrasi informasi antar bagian/divisi. Sehingga pihak manajemen akan sangat sulit sekali untuk bisa memanfaatkan output dari sistem tsb. Belum lagi, para staff yang sehari-hari menggunakan sistem tsb akan merasa kesulitan karena sistem hanya bisa mengakomodasi kebutuhan mereka saja.
Hal itu mengakibatkan sering ditemuinya pulau-pulau SI di suatu perusahaan, dan jika perusahaan berkembang lebih besar, semakin sulit untuk mengintegrasikan antar sistem tsb. Lebih parah lagi, ada juga suatu divisi/bagian dari perusahaan tsb yang merasa kecewa dg sistem yg disediakan perusahaan dan mereka membeli/mengembangkan sendiri sistem utk kebutuhan mereka saja. Hal ini menyebabkan koordinasi dan kontrol ke sistem semakin sulit bagi pihak manajemen. Saya berkali-kali menemui kasus dimana kami harus melakukan Reverse Engineering untuk bisa memahami apa dan bagaimana SI itu bekerja di suatu perusahaan, dengan tujuan utk bisa membuat Master Plan karena pihak Manajemen maupun User sudah menyerah pada kondisi yang ada. Suatu hal yang sulit dan menantang untuk bisa membongkar, menganalisa dan menyusun ulang satu SI yang sudah berjalan cukup lama.
Untuk itu, sangat terasa pentingnya kita dalam membuat Master Plan sebelum mengembangkan suatu sistem. Dapat dianalogikan bahwa sangat riskan kalau kita membangun rumah tanpa gambar rencana pembangunan, sehingga pada saat dipakai, tidak bisa memuaskan pemakainya. Bahkan kalau mau dikembangkan lagi, terjadi banyak masalah. Banyak tenaga dan biaya yang pasti akan dikeluarkan untuk membuat rumah kita menjadi 2 lantai, kalau pada awal pondasi-nya tidak disiapkan utk rumah 2 lantai. Begitu juga Sistem Informasi, tetap membutuhkan suatu perencanaan yang bagus di awal.
Tapi kenapa banyak perusahaan tidak mau membuat Master Plan SI? Karena pekerjaan ini bisa jadi pekerjaan yang sulit dipahami karena keterbatasan knowledge dr pihak manajemen thd SI, atau juga karena tidak merasa hal ini adalah hal penting. Lebih parah lagi, kalaupun punya Master Plan, pekerjaan ini diserahkan ke pihak pengembang sistem (vendor) sehingga Master Plan tsb hanya mengakomodir kepentingan vendor SI bukan menyesuaikan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Sehingga slth berjalan sekian tahun, terlihat SI mulai kerepotan menyesuaikan dengan kebutuhan2 perusahaan tsb.
Master Plan SI adalah suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan SI di perusahaan tsb, yang dengan baik bisa menterjemahkan keinginan baik dari manajemen (System Owner), pengguna (System User) maupun perubahan2 yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Dengan perkembangan Teknologi Informasi yang sangat cepat (short life-cycle), betapa susahnya kita menyesuaikan hal itu thd kebutuhan perusahaan tanpa adanya Master Plan. Tiap berapa bulan ada upgrade versi terbaru suatu software dengan fitur yang lebih bagus, ada hardware yang lbh cepat dan murah, dan lain2nya. Begitu juga, ketika perusahaan berkembang lebih besar atau lebih kecil, merger atau akusisi, dan isu-isu lain, apakah SI mampu mengikuti hal-hal tersebut?
Hal itu mengakibatkan sering ditemuinya pulau-pulau SI di suatu perusahaan, dan jika perusahaan berkembang lebih besar, semakin sulit untuk mengintegrasikan antar sistem tsb. Lebih parah lagi, ada juga suatu divisi/bagian dari perusahaan tsb yang merasa kecewa dg sistem yg disediakan perusahaan dan mereka membeli/mengembangkan sendiri sistem utk kebutuhan mereka saja. Hal ini menyebabkan koordinasi dan kontrol ke sistem semakin sulit bagi pihak manajemen. Saya berkali-kali menemui kasus dimana kami harus melakukan Reverse Engineering untuk bisa memahami apa dan bagaimana SI itu bekerja di suatu perusahaan, dengan tujuan utk bisa membuat Master Plan karena pihak Manajemen maupun User sudah menyerah pada kondisi yang ada. Suatu hal yang sulit dan menantang untuk bisa membongkar, menganalisa dan menyusun ulang satu SI yang sudah berjalan cukup lama.
Untuk itu, sangat terasa pentingnya kita dalam membuat Master Plan sebelum mengembangkan suatu sistem. Dapat dianalogikan bahwa sangat riskan kalau kita membangun rumah tanpa gambar rencana pembangunan, sehingga pada saat dipakai, tidak bisa memuaskan pemakainya. Bahkan kalau mau dikembangkan lagi, terjadi banyak masalah. Banyak tenaga dan biaya yang pasti akan dikeluarkan untuk membuat rumah kita menjadi 2 lantai, kalau pada awal pondasi-nya tidak disiapkan utk rumah 2 lantai. Begitu juga Sistem Informasi, tetap membutuhkan suatu perencanaan yang bagus di awal.
Tapi kenapa banyak perusahaan tidak mau membuat Master Plan SI? Karena pekerjaan ini bisa jadi pekerjaan yang sulit dipahami karena keterbatasan knowledge dr pihak manajemen thd SI, atau juga karena tidak merasa hal ini adalah hal penting. Lebih parah lagi, kalaupun punya Master Plan, pekerjaan ini diserahkan ke pihak pengembang sistem (vendor) sehingga Master Plan tsb hanya mengakomodir kepentingan vendor SI bukan menyesuaikan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Sehingga slth berjalan sekian tahun, terlihat SI mulai kerepotan menyesuaikan dengan kebutuhan2 perusahaan tsb.
Master Plan SI adalah suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan SI di perusahaan tsb, yang dengan baik bisa menterjemahkan keinginan baik dari manajemen (System Owner), pengguna (System User) maupun perubahan2 yang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Dengan perkembangan Teknologi Informasi yang sangat cepat (short life-cycle), betapa susahnya kita menyesuaikan hal itu thd kebutuhan perusahaan tanpa adanya Master Plan. Tiap berapa bulan ada upgrade versi terbaru suatu software dengan fitur yang lebih bagus, ada hardware yang lbh cepat dan murah, dan lain2nya. Begitu juga, ketika perusahaan berkembang lebih besar atau lebih kecil, merger atau akusisi, dan isu-isu lain, apakah SI mampu mengikuti hal-hal tersebut?
Kamis, 24 September 2009
Mengatasi sendiri HP yang Error
Kebanyakan yang kita lakukan ketika ponsel error adalah membawa ponsel kita ke pusat reparasi ponsel, bener gak?. Sebenarnya kita gak perlu terburu-buru, mungkin saja ponsel cuma mengalami sedikit masalah software, atau karena efek dari suatu aplikasi. Kalau anda bisa memperbaiki sendiri kenapa tidak, itung-itung penghematan. Coba anda ingat, pernah gak anda mengalami hal berikut ini:
- Kinerja ponsel lambat atau tak berfungsi sama sekali.
- Sering restart atau auto on of.
- Sering mati sendiri dalam beberapa menit atau jam.
- Tak ada dering akibat mengaktifkan menu switch off tapi tak tahu cara mengaktifkannya.
- Menulis SMS tak bisa tampil abjad/huruf, yang tampil hanya Numerik atau angka.
- Tidak bisa tulis SMS akibat foldernya hilang.
- Salah satu menu icon pada ponsel tak bisa diaktifkan.
- Muncul pesan PHONE LOCK.
- Tampilan menu kacau dan tak beraturan.
- Kena Virus.
- Muncul pesan "application closed".
- Muncul pesan "system Error".
- Muncul pesan "Phone start UP CONTACT RETAILER".
- Blink nokia pada ponsel Nokia seri symbiyan.
- Kamera error saat ambil gambar atau muncul pesan kamera NOT READY dan tak bisa digunakan.
- Muncul pesan " MEMORY FULL" padahal isi memory masih banyak kosong.
Kalau pernah, jangan dulu dibawa ke tempat reparasi. Kalau masalahnya cuma terletak pada masalah software dan gak parah, kitapun bisa mengembalikan ponsel anda seperti semula, tetapi tentu cara ini ada resikonya, semua data anda akan hilang, maka untuk itu perlu dilakukan backup terlebih dahulu. Berikut caranya:
Cara-cara Reset berdasarkan kerusakan atau gangguan yang sering ditemukan:
1. Nokia seri 60
- Pastikan baterai full atau minimal terisi setengahnya untuk mencegah gagal melakukan proses rebooting.
- Sebaiknya jangan gunakan kartu memori karena dapat mengakibatkan kartu memory tak terbaca setelah proses rebooting.
- Proses reset dilakukan pada saat ponsel hidup dan menggunakan simcard.
- Masukkan kode *#7780# lalu akan tampil pesan notifikasi pada layar untuk melakukan reset, tekan OK. Setelah itu, Anda diminta memasukkan security kode phone, masukkan kode standarnya yaitu 12345, ponsel akan mereset data tersebut dan tunggu sampai proses selesai. Jika kode sandar sudah diubah, Anda tak dapat melakukan proses ini.
- Masukkan kode *#7370# . lakukan proses seperti soft reset. Langkah ini sangat efektif untuk mengatasi berbagai masalah pada ponsel Nokia seri 60.
- Ponsel dalam kondisi mati dan menggunakan baterai (penggunaan baterai sama seperti di atas).
- Lepaskan kartu memori.
- Tekan sakelar On, setelah ponsel hidup segera tekan tombol" call + * + 3 secara bersamaan.
- Setelah tekan tombol tersebut akan tampil pesan format pada layar ponsel, biarkan dan tunggu sampai proses tersebut selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi Phone start Up contact retailer dan 4x blink Nokia.
2. Nokia seri 40
- Proses reset dilakukan saat ponsel hidup dan menggunakan simcard.
- Ketik tombol *#7780#.
- Tekan Ok.
- Masukkan kode standar 12345.
- Tekan yes, kemudian ponsel akan restart.
Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi restart dan auto off pada ponsel seri Nokia 40.
3. Nokia communicator (9210, 9300, & 9500)
- Matikan ponsel.
- Lepaskan baterai dan memory eksternal.
- Tunggu sekitar 10 detik lalu masukkan kembali baterai.
- Buka ponsel untuk melihat layar dalam, setelah layar dalam hidup segera tekan tombol CTRL + SHIFT + F secara bersamaan. Proses ini dilakukan sebelum tampil gambar tangan pada layar dalam.
- Setelah itu akan tampil pesan notifikasi apakah Anda akan melakukan format ponsel?
- Tekan OK dan tunggu sampai proses selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang , restart, dan kinerja ponsel yang lambat pada seri communicator.
4. Nokia 7710 & 7700
- Matikan ponsel.
- Lepaskan baterai dan memory eksternal.
- Tunggu sekitar 10 detik lalu masukkan kembali baterai.
- Ketika tampil tulisan Nokia pada layar ponsel, segera tekan dan tahan tombol kiri di atas tombol menu + tombol menu + tombol nomor dua dari kanan atas ponsel.
- Setelah itu, akan tampil pesan notifikasi untuk melakukan format ponsel.
- Tekan tombol proceed.
- Tunggu sampai proses selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang dan menu sulit difungsikan.
5. Nokia CDMA
- Masuk ke menu utama.
- Pilih "setting".
- Pilih "restore factory setting".
- Tampil pesan pada layar "security Code" lalu masukkan kode standarnya: 12345.
- Tekan Ok.
6. O2 Mini
Cara reset:
1. Pastikan baterai dalam keadaan penuh.
2. Tusuk stylus ke lubang restart lalu tekan tombol power secara bersamaan.
3. Kemudian tunggu proses reset sampai selesai.
7. O2 Atom
Cara reset:
1. Pastikan baterai ponsel dalam keadaan penuh.
2. Siapkan stylus pada lubang reset.
3. Tekan tombol power.
4. Tekan tombol send button atau tombol untuk melakukan panggilan telepon.
5. Tekan pada tombol end call atau tombol untuk mengakhiri panggilan.
- Kinerja ponsel lambat atau tak berfungsi sama sekali.
- Sering restart atau auto on of.
- Sering mati sendiri dalam beberapa menit atau jam.
- Tak ada dering akibat mengaktifkan menu switch off tapi tak tahu cara mengaktifkannya.
- Menulis SMS tak bisa tampil abjad/huruf, yang tampil hanya Numerik atau angka.
- Tidak bisa tulis SMS akibat foldernya hilang.
- Salah satu menu icon pada ponsel tak bisa diaktifkan.
- Muncul pesan PHONE LOCK.
- Tampilan menu kacau dan tak beraturan.
- Kena Virus.
- Muncul pesan "application closed".
- Muncul pesan "system Error".
- Muncul pesan "Phone start UP CONTACT RETAILER".
- Blink nokia pada ponsel Nokia seri symbiyan.
- Kamera error saat ambil gambar atau muncul pesan kamera NOT READY dan tak bisa digunakan.
- Muncul pesan " MEMORY FULL" padahal isi memory masih banyak kosong.
Kalau pernah, jangan dulu dibawa ke tempat reparasi. Kalau masalahnya cuma terletak pada masalah software dan gak parah, kitapun bisa mengembalikan ponsel anda seperti semula, tetapi tentu cara ini ada resikonya, semua data anda akan hilang, maka untuk itu perlu dilakukan backup terlebih dahulu. Berikut caranya:
Cara-cara Reset berdasarkan kerusakan atau gangguan yang sering ditemukan:
1. Nokia seri 60
- Pastikan baterai full atau minimal terisi setengahnya untuk mencegah gagal melakukan proses rebooting.
- Sebaiknya jangan gunakan kartu memori karena dapat mengakibatkan kartu memory tak terbaca setelah proses rebooting.
- Proses reset dilakukan pada saat ponsel hidup dan menggunakan simcard.
- Masukkan kode *#7780# lalu akan tampil pesan notifikasi pada layar untuk melakukan reset, tekan OK. Setelah itu, Anda diminta memasukkan security kode phone, masukkan kode standarnya yaitu 12345, ponsel akan mereset data tersebut dan tunggu sampai proses selesai. Jika kode sandar sudah diubah, Anda tak dapat melakukan proses ini.
- Masukkan kode *#7370# . lakukan proses seperti soft reset. Langkah ini sangat efektif untuk mengatasi berbagai masalah pada ponsel Nokia seri 60.
- Ponsel dalam kondisi mati dan menggunakan baterai (penggunaan baterai sama seperti di atas).
- Lepaskan kartu memori.
- Tekan sakelar On, setelah ponsel hidup segera tekan tombol" call + * + 3 secara bersamaan.
- Setelah tekan tombol tersebut akan tampil pesan format pada layar ponsel, biarkan dan tunggu sampai proses tersebut selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi Phone start Up contact retailer dan 4x blink Nokia.
2. Nokia seri 40
- Proses reset dilakukan saat ponsel hidup dan menggunakan simcard.
- Ketik tombol *#7780#.
- Tekan Ok.
- Masukkan kode standar 12345.
- Tekan yes, kemudian ponsel akan restart.
Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi restart dan auto off pada ponsel seri Nokia 40.
3. Nokia communicator (9210, 9300, & 9500)
- Matikan ponsel.
- Lepaskan baterai dan memory eksternal.
- Tunggu sekitar 10 detik lalu masukkan kembali baterai.
- Buka ponsel untuk melihat layar dalam, setelah layar dalam hidup segera tekan tombol CTRL + SHIFT + F secara bersamaan. Proses ini dilakukan sebelum tampil gambar tangan pada layar dalam.
- Setelah itu akan tampil pesan notifikasi apakah Anda akan melakukan format ponsel?
- Tekan OK dan tunggu sampai proses selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang , restart, dan kinerja ponsel yang lambat pada seri communicator.
4. Nokia 7710 & 7700
- Matikan ponsel.
- Lepaskan baterai dan memory eksternal.
- Tunggu sekitar 10 detik lalu masukkan kembali baterai.
- Ketika tampil tulisan Nokia pada layar ponsel, segera tekan dan tahan tombol kiri di atas tombol menu + tombol menu + tombol nomor dua dari kanan atas ponsel.
- Setelah itu, akan tampil pesan notifikasi untuk melakukan format ponsel.
- Tekan tombol proceed.
- Tunggu sampai proses selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang dan menu sulit difungsikan.
5. Nokia CDMA
- Masuk ke menu utama.
- Pilih "setting".
- Pilih "restore factory setting".
- Tampil pesan pada layar "security Code" lalu masukkan kode standarnya: 12345.
- Tekan Ok.
6. O2 Mini
Cara reset:
1. Pastikan baterai dalam keadaan penuh.
2. Tusuk stylus ke lubang restart lalu tekan tombol power secara bersamaan.
3. Kemudian tunggu proses reset sampai selesai.
7. O2 Atom
Cara reset:
1. Pastikan baterai ponsel dalam keadaan penuh.
2. Siapkan stylus pada lubang reset.
3. Tekan tombol power.
4. Tekan tombol send button atau tombol untuk melakukan panggilan telepon.
5. Tekan pada tombol end call atau tombol untuk mengakhiri panggilan.
Membuka MMC yang terkunci
Ponsel-ponsel yang harganya satu jutaan keatas biasanya dilengkapi dengan slot memory. Hal ini memungkinkan kita untuk memasukkan puluhan bahakan ratusan data tergantung seberapa besar kapasitas mmc tsb. Dan biasanya lagi, Untuk melindungi data kita dilihat orang lain, kita gunakan fitur password pada mmc. Nah dengan begini keamanan data akan lebih terjamin. Tapi celakanya ketika anda lupa passwordnya. tentu kalau udah begini mmc gak bakalan bisa dibuka. Tapi tenang ada solusinya... kalau ini menimpa anda, lakukan langkah berikut:
1. Buka aplikasi Fileman atau File explorer lain seperti Fexplorer.
2. Masuk ke C , kemudian system, dan cari file mmcstore.
3. Pilih option , operations, rename. Ubah menjadi mmcstore.txt
4. Buka file tsb, nah sekarang anda bisa melihat passwordnya setelah kode f+-.
Semoga bermanfaat!
Mengecek HP Original atau Black Market
Cara untuk Mengetahui di Negara mana Handphone Anda di BuatBerikut ini beberapa cara untuk mengetahui di negara mana Handphone anda di buat serta kualitasnya
( Khusus HP GSM ) :
-Langkah pertama : ketik *#06#- Setelah itu akan muncul 15 angka no seriContoh :
358997014476977
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 02 atau 20 >> Hp tersebut dibuat di Asia dengan kualitas yang jelek.
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 08 atau 80 >> Hp tersebut dibuat di Jerman dengan kualitas lumayan.
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 01 atau 10 >> Hp tersebut dibuat di Finlandia dengan kualitas bagus.
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 00 >> Hp tersebut dibuat di Perancis dengan kualitas paling baik.Jika Handphone anda tidak termasuk dari salah satu di atas berarti HP anda adalah HP tidak original.
Demikian tips singkat dan sederhana, semoga berkenan
-Langkah pertama : ketik *#06#- Setelah itu akan muncul 15 angka no seriContoh :
358997014476977
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 02 atau 20 >> Hp tersebut dibuat di Asia dengan kualitas yang jelek.
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 08 atau 80 >> Hp tersebut dibuat di Jerman dengan kualitas lumayan.
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 01 atau 10 >> Hp tersebut dibuat di Finlandia dengan kualitas bagus.
- Jika angka Ke tujuh dan delapan adalah angka 00 >> Hp tersebut dibuat di Perancis dengan kualitas paling baik.Jika Handphone anda tidak termasuk dari salah satu di atas berarti HP anda adalah HP tidak original.
Demikian tips singkat dan sederhana, semoga berkenan
Langganan:
Postingan (Atom)